MEMBANGUN RASA TANGGUNG JAWAB UNTUK
MENJADI PRIBADI YANG BERKARAKTER
Yeni Yulianti
145211063
D3 Adminsistrasi Bisnis
ABSTRAK
Memiliki rasa tanggung jawab adalah
salah satu indikator penerapan soft skills dalam kehidupan sehari-hari, baik
bertanggung jawab atas diri sendiri maupun bertanggung jawab atas orang lain.
Soft skill itu sendiri merupakan keterampilan hidup untuk menjadi pribadi yang
hangat dan lembut.Soft skill mencakup keterampilan pribadi, sosial, komunikasi
dan prilaku manajemen diri (Klaus, 2007).
Dengan adanya rasa tanggung jawab
yang tinggi dalam diri setiap individu, memungkinkan semua orang nantinya pasti
mempunyai karater yang kuat (menjadi berkarakter), sebab tanggung jawab itu
sendiri adalah salah saatu contoh dari pribadi yang berkarakter.
Kata kunci : tanggung jawab, karakter.
PENDAHULUAN
“Kendalikan Takdirmu Sendiri, Kalau
Tidak Mau Dikendalikan Orang Lain” sebenarnya apa maksud dari kalimat tersebut?
Maksud dari kalimat tersebut adalah kita mempunyai tanggung jawab untuk
memimpin diri kita sendiri dengan mengembangkan gambaran yang jelas, kamu mau
kemana dalanm hidupmu. Artinya memutuskan apa nilai-nilaimu dan menetapkan
sasaran-sasaranmu (Covey, 1998). Kalimat ini merujuk pada kebiasaan 2 Merujuk
Pada Tujuan Akhir dalam buku “7 Habits Of
Highly Effective Teens” .
Setiap pribadi yang hidup di dunia ini pasti mempunyai tugas atau apa yang biasa kita sebut dengan istilah “Tanggung Jawab” tak terkecuali anak kecilpun memliki tugas atau tanggung jawab tersendiri. Bahkan tanggug jawab kita sebagai hamba Alloh SWT tidak hanya pada saat kita hidup di dunia ,akan tetapi setelah kita kembali kepada Sang Khaliq-pun kita diminta untuk mempertanggungjawabkan semua amalan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.
Apa makna tanggung jawab itu
sendiri? Menurut kamus besar bahasa Indonesia tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,
dsb).
Ketika kita sudah menjalankan atau mematuhi segala bentuk tanggung jawab kita maka kita dapat dikatakan telah memili karakter yang baik.
Ketika kita sudah menjalankan atau mematuhi segala bentuk tanggung jawab kita maka kita dapat dikatakan telah memili karakter yang baik.
Paper ini dibuat karena penulis merasa
bahwa masalah tanggung jawab dan karakter ini sangat perlu untuk mendapatkan
perhatian yang lebih dan dalam penulisan paper ini penulis membatasi masalah
dengan memfokuskan pada bahasan tentang tanggung jawab terhadap diri sendiri.
ISI
PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia tanggung jawabadalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan, diperkarakan, dsb).
Adapun
tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Pengertian Karakter
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa bermakna "huruf". W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbedayang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian. Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
Jadi istilah karaktererat kaitannya dengan
personality(kepribadian) seseorang. Alwisol menjelaskan pengertian karakter
sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah,
baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan
kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun
demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku
yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta
menuntunmengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
Dengan demikian, dapat
saya dimpulkan bahwa jika kita telah memenuhi segala bentuk tanggung jawab baik
itu yang bersifat umum ataupun khusus kita telah berada dijalur apa yang biasa
orang katakan dengan istilah “berkarakter”.
Dalam buku soft skill
telah di jelaskan bahwa kitaharus belajar mengendalikan diri kita sendiri,
mengapa mesti demikian ?karena, Anda harus bertanggung jawab untuk mengelola
karier Anda sendiri –jangan pernah
berpikir orang lain akan melakukannya untuk Anda (Klaus, 2007). Untuk
bertanggung jawab atas diri Anda sendiri—karier, tujuan, dan prilaku diri Anda
mulailah dengan sebuah dosis kesadaran diri yang pas dan sebuah komitmen untuk
manajemen diri.Dalam buku 7 Habits-pun dijelaskan mengapa begitu penting kita
memiliki tujuan akhir atau komitmen ?karena jika kamu tidak memutuskan masa
depanmu sendiri, orang lainah yang akan memutuskan masa depanmu (Covey,1998).
Komponen fundamental meurut S.P. Reid (2002) adalah cara berpikir yang juga
meliputi cara mengambil tanggung jawab atas pemikiran-pemikiran Anda sendiri.
Dengan demikian, telah
banyak referensi yang mengatakan bahwa bertanggug jawab atas diri sendiri itu
begitu penting. Sekali Anda menentukan apa yang terbak bagi Anda,susunlah
strategi untuk mewujudkannya. Jika Anda bertanggung jawab atas hidup Anda, Anda
akan mulai membuat segalanya terjadi
dan bukan sekedar membiarkannya. Tempatkan diri Anda dalam posisi “pencari” dan
mulailah pencarian ilmu (DePorter & Hernacki, 1992)
CARA BARTANGGUNG JAWAB ATAS DIRI SENDIRI
1. Belajar Apa Saja Dari Setiap Situasi
Maksud dari belajar apa
saja dari setiap situasi adalah kita senantiasa mengambil hikmah atau pelajaran
di setiap kejadian yang kita temui atau kita rasakan baik itu pelajaran yang
tersirat maupun yang tersurat (Yulianti, 2015). Pikiran kita terbuka menyerap
dan mengolah pengethuan, kemudian dengan penuh semangat menacari lebih banyak
lagi.Hal ini terbentang dari “diri” yang introspektif dan mulai bertualang di
dunia luas. Semangatnya adalah untuk meneusuri setiap kawasan baru , mengintip
kesetiap celah-celah yang tersembunyi, dan mengikuti setiap jalur yang ada
dalam rangka mencari pengetahuan (DePorter & Hernacki, 1992).
2. Mengunakan Apa yang Anda Pelajari Untuk Keuntungan Anda
Maksud dari
menggunakan apa yang Anda pelajari untuk keuntungan Anda adalah kita dapat mengambil
manfaat dari setiap ilmu yang telah kita dapat, jadi setiap ilmu yang kita
lihat,dengar, dan rasakan benar-benar dapat dijadikan simpanan yang berharga
untuk hidup kita.
3. Mengupayakan Agar Segalanya Terlaksana
Maksudnya adalah
kita berjuang dengan komitmen yang jelas (sunguh-sungguh) untuk mewujudkan
segala keinginan, cita-cita, dan harapan kita agar semuanya dapat terwujud
menjadi kenyataan. Dengan cara membuka mata, hati dan pikiran kita untuk
menyerap semua pengetahuan yang selalu kita temui dalam kehidupan.
4. Bersandar Pada Kehidupan
Maksud dari
bersadar pada kehidupan adalah kita bertawakal kepada Alloh SWT Sang pemberi kehidupan, artinya semua usaha
yang kita lakukan semuanyat terjadi atau tidak terjadi atas seijin Alloh SWT,
tugas kita sebagai manusia hanya berusaha dan berdo’a.
Semakin banyak
pengetahuan yang Anda miliki, semakin banyak pilihan yang Anda miliki ketika mengadapi
situasi yang menantang.Semakin banyak pilihan Anda, semakin besar kekuatan
pribadi yang Anda miliki. Kekuatan pribadi,adalah satu jenis kekuatan yang Anda
lihat pada orang-orang yang sepenuhya bertanggung jawab atas diri mereka, pada
orang-orang yang membuat keputusan dengan keyakinan karena mereka mempunyai
kemampuan untuk mengumpulkan semua informasi yang mereka bututuhkan untuk
membuat yang benar bagi diri mereka (DePorter & Hernacki,
1992).
5. Menerapkan Sikap “Inilah Saatnya”: Manfaatkan Waktu Anda Saat Ini
Kita ini ahlinya
dalam mengatakan “hal-hal” bukan ini.Jika Anda mengisi seluruh hidup Anda
dengan mengatakan “bukan ini”. Pemikiran seperti ini berakibat pada kualitas
hidup Anda.Pikirlah berapa waktu yang terbuang karena pikiran Anda tidak
terpusat pada tugas yang sedang Anda kerjakan.Bisikan dikepala Anda yang
menjauhkan Anda dari kehidupan yang sekarang
adalah bisikan ego Anda. Jika Anda merasa, “bukan ini saatnya”, katakan pada
diri Anda : “inilah saatnya”. Hidupkanlah benar-benar saat itu, dan temukan
manfaat dalam apapun yang sedang Anda lakukan.Cobalah untuk efisien dan
sempurna; curahkan segala sesuatu yang Anda ketahui untuk mengerjakan pekerjaan
ini lebih baik daripada yang pernah Anda lakukan sebelumnya.
Kesimpulan dari cara
bertanggung jawab atas diri sendri yang tertera diatas adalah bahwa
bertangggung jawab itu dapat dilaksanakan dengan cara kita bersikap aktif
menyikapi kehidupan yang kita jalani saat ini dan berusaha untuk memanfaatkan
waktu sebaik mungkin,dan disana selain kita bisa bertanggung jawab kepada diri
kita pribadi kita juga dapat mengasah kemampuan manajemen waktu kita.
Untuk bertanggung jawab
atas diri kita pribadi, penting bagi kita memiliki tujuan akhir yang jelas, dan
cara untuk memiliki tujuan akhir yaitu dengan menulis pernyataan misi pribadi.
Pernyataan misi pribadi adalah seperti kepercayaan pribadi atau motto pribadi
yang menyatakan seperti apa hidupmu (Covey,1998). Pernyataan misi adalah
seperti pohon dengan akar-akar yag dalam. Pernyataan misi ini stabil dan takkan
kemana-mana, tetapi juga hidup dan terus bertumbuh.Berikut adalah empat metode
untuk membantu menuliskan pernyataan misi.Kamu bisa mencoba salah satunya atau
menggabungkan keempatnya. Keempat ini adalah saran jadi silahkan cari metodemu sendiri.
Metode 1 : Koleksi Kutipan. Ambil satu hingga lima kutipan yang paling kamu sukai. Maka jadilah pernyataan misimu. Sebagai contoh ini adalah salah satu kutipan yang Saya jadikan sebagai pernyataan misi Saya, kutipan ini Saya dapatkan pada tanggal 01 Desember 2014 ketika mendengarkan nasehat dari Dosen Character Building,bunyinya seperti ini “Cita-cita tidak peduli soal LELAH atau KETERBATASAN cita-cita hanya peduli pada PERJUANGAN” dari 1 pernyataan misi itu Saya selalu termotivasi untuk tetap semangat ketika Saya benar-benar ingin lari dan meninggalkan seluruh tanggung jawab Saya dengan alasan lelah atau Saya tidak mampu melakukannya, untuk itu Saya ingin mengucapkan banyak-banyak terimaksih untuk Dosen Saya Pak Sri Rahaso J jazakallohu khairon katsiro.
Metode 2 : Pencurahan Otak. Tulis misimu dengan cepat selama lima belas menit. Jangan kuatir apa yang kamu tulis. Jangan ubah apa yang kamu tulis. Pokoknya tulislah terus dan jangan berhenti menulis. Jika otakmu sudah cukup panas, luangkan lima belas menit lagi untuk mengedit, mengatur dan menjadikan pencurahan otakmu masuk akal. Lalu, selama beberapa minggu mendatang, kamu bisa merevisinya, menambahkannya, atau melakukan apapun yang diperlukan untuk menjadikannya lebih menginspirasi.
Metode 3 : Retret.Metode ini adalah metode yang digunakan untuk membuat hati dan pikiran kita tenang, yaitu metode dengan melungkan waktu untuk pergi kesuatu tempat yang kamu sukai dimana kamu bisa sendirian.Menurut Saya ini metode yang bagus karena biasanya ketika kita sendirian ditempat yang indah atau berkesan untuk kita sendiri, kita dapat berpikiran jernih dan banyak mendapatkan inspirasi yang luar biasa.
Metode 4 : Kemalasan Besar. Maksudnya kemalasan disini adalah jika kamu benar-benar tak punya ide dan tidak mau untuk mempraktekan ketiga metode diatas , maka jalani saja kehidupan kamu saat ini dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian,
pernyataan misi sangat membantu kita dalam pemenuhan tanggung jawab kita agar
mencapai tujuan akhir yang diharapkan.Pernyataan misi membuat hidup kita lebih
terarah dan tentunya membuat kita tertantang dan tambah semangat.
KENDALIKAN
DIRI ANDA
Bertanggug jawab atas
diri pribadi juga merupakan bentuk pengendalian atas diri Anda, oleh karena itu
penting bagi saya untuk membahas BAB 1 dari buku Soft Skills karangan Peggy Klaus.
Mengenali Diri Dan Piawai Dalam Bekerja , Sama Pentingnya.
“Kejar keinginginan
Anda !Jika Anda memikirkannya, Anda akan memperolehnya”. Jika saja mereka menyadari bahwa bersemangat
pada suatu hal bukan berarti secara otomatis ia akan memiliki bakat atau
kecakapan untuk menjadi sukses dalam hal terssebut. Bahkan memiliki
ketiganya—semangat, bakat, dan kecakapan—masih tidak menjamin kesuksesan. Salah
satu cara untuk menemukan kebahagiaan, pekerjaan sejati, atau sesuatu yang Anda
benar-benar tidak akan keberatan menghabiskan waktu delapan sampai sepuluh jam setiap hari untuk
melakukannya, adalah mengenal diri Anda dengan sangat baik (Klaus, 2007).
Jadi, untuk mencapai
kesuksesan kita tidak hanya dituntut untuk bertanggung jawab atas segala hal
yang perlu kita selesaikan atau kerjakan, akan tetapi kita juga perlu mengenali
diri kita dengan jujur dan cermat, karena kesuksesan tidak hanya dijamin dari
seberapa semangatnya Anda, seberbakat apakah diri Anda, dan seberapa cakapkah
Anda. Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari mengenali seperti apakah diri
saya sebenarnya?.
Tidak Ada Keseimbangan Antara Hidup dan Kerja, Hanya ada Penyelarasan
Setelah kita belajar
mencari tahu seperti apa dirikita yang sebenarnya, sekarang adalah bagian besar dari mengenal diri sendiri adalah
memastikan bahwa karier yang Anda jalani selaras denga sisa hidup Anda
selanjutnya. Setiap kali kondisi Anda secarasignifikan berubah atau Anda merasa
tidak tidak puas terhada pekerjaan, lakukanlah “penilaian penyesuaian diri”
tentang sejauh mana pilihan karier Anda sudah memengaruhi hidup Anda secara
keseluruhan. Perhatikan kesenjangan antara gaya hidup yang Anda inginkan dan kehidupan
yang sedang Anda jalani. Jika ada perbedaan besar, pertimbangkan bagaimana
menyelaraskan keduanya dan bangunlah karier yang lebih masuk akal.
Disinilah waktu yang
tepat untuk mulai bertanya terhadap diri sendiri tanggung jawab yang seperti
apa yang cocok untuk menjadi prioritas. Jika Anda ingin tetap kompetitip dan
terdepan dalam persaingan, asah terus kemampuan teknis Anda karena itu
merupakan tanggung jawab Anda.Sejajarkan keterampilan Anda dengan profil
kompetensi di tempat Anda bekerja.
KESIMPULAN
Jadi dapat saya
simpulkan bahwa tanggung jawab terhadap diri sendiri itu sangat luas cakupan
serta pengaruhnya. Ketika kita berbicara tentang tanggung jawab kita juga
berbicara tentang manajemen waktu, tentang sikap aktif, dan juga tentang cara mengendalikan diri.
Dengan demikian, kita
telah mengetahui apa saja yang harus kita lakukan untuk bertanggung jawab
kepada diri sendiri yaitu dengan bersikap aktif, dintaranya belajar apa saja
dari setiap situasi, menggunakan apa yang Anda pelajari untuk keuntungan Anda,
menupayakan agar segalanya terlaksana, dan yang keempat bersandar pada
kehidupan. Selain itu, kita juga perlu untuk menerapkan sikap “inilah saatnya”.Setelah
semua tanggung jawab kita lakukan dengan sesuai atau benar maka kita bisa disebut
dengan pribadi yang berkarakter .
DAFTAR
PUSTAKA
Covey, Sean. (1998). The 7 Habits of Highly Effectie Teens. New York: A
Fireside Book,.
DePorter, Bobby &
Mike Hernacki.(1992). Quantum Learnig.New
York: Dell Publishing,
Klaus, Peggy. (2007). The Hard Trust about Soft Skills. New
York: Harpercollins.
Reid, S.P. (2002). Berpikir Strategis. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar